Merauke, 24 April 2014
Kancil dan
Buaya [part II]
Karya: Zulrahman
Di
pagi yang cerah ada seekor kancil yang sedang asyik bermain, tiba-tiba si
kancil merasa kelaparan. Dia berencana mencari makan di seberang sungai.
Setelah sampai di pinggir sungai Ia
tidak menemukan jalan untuk menyebrang ke sebrang sungai. Tiba-tiba datang
seekor buaya yang ternyata buaya itu adalah buaya yang pernah dia tipu minggu
lalu.
“Hai kancil” teriak sang buaya.
Kancil pun kaget akan teriakan buaya tersebut.
“Bukankah kau kancil yang telah
menipuku minggu lalu ?”
“Owwhhh…itu adalah saudara kembarku
dan dia sekarang berada di seberang sungai”
“Saya yakin itu adalah kamu”
“Bukan, Saya ini adalah saudara
kembarnya, maukah kupanggilkan dia untukmu ?”
Sepertinya buaya telah mengetahui
niat si kancil, dia pun berpura-pura menerima tawaran si kancil.
“Baiklah saya terima tawaran mu,
saya mau membalas dendamku terhadap saudarama itu”
“Tapi bagaimana saya akan
menyebrangi sungai ini ?”
“Saya akan memanggil teman-temanku
untuk berbaris supaya kamu bias menyebrang”
Setelah buaya-buaya tersebut
berbaris, kancil pun dengan santainya menyebrang ke sungai seakan dia tidak
tahu ide sang buaya.
Di tengah sungai tiba-tiba
buaya-buaya tersebut berpencar, tinggallah si kancil berada di atas punggung si
buaya.
“hahaha” (ketawa sang buaya) “kamu
tidak bias menipu saya yang ke-2 kalinya”
Kancil pun terjatuh dari punggung
sang buaya dan menjadi bulan-bulanan buaya yang lainnya.
“TAMATLAH RIWAYAT SI KANCIL YANG
SUKA MENIPU”